HP: 071313444221 Jasa Basmi Rayap di Batununggal, Pest Control Melayani Jasa Penyemprotan Nyamuk, Penyemprotan Disinfektan Anti Virus Corona Covid 19, Jasa Pembasmi Rayap, Jasa Pembasmi Tikus, Jasa Pembasmi Kecoa Mobil, Jasa pembasmi Kutu Kucing, Jasa Pembasmi Hama, Jasa Pembasmi Serangga, Jasa pembasmi Kutu Kucing, Jasa Pembasmi Hama, Jasa Pembasmi Kutu Busuk, Jasa Pembasmi Kutu Kasur, Jasa Pembasmi Kutu Kucing, Jasa Pembasmi Serangga, dll. Kami juga memiliki cabang di berbagai kota besar lainnya seperti kota Bekasi, Semarang, Cirebon, Jogja DLL
RAYAP
Bagaimana Cara Menangani Rayap
ayap bisa berakibat serius bagi rumah atau properti anda. Serangan rayap seringkali awalnya tidak terdeteksi karena mereka tersembunyi tanpa adanya tanda-tanda kerusakan yang berarti. Keberadaan rayap umumnya diketahui setelah kerusakan yang ditimbulkannya sudah parah. Keberadaan rayap sangat merugikan secara ekonomi karena mengharuskan pemilik rumah melakukan perbaikan yang mahal serta menurunkan secara signifikan harga jual properti yang diserang.
Terdapat dua jenis rayap yang umum menyerang bangunan, yaitu rayap tanah (Coptotermes sp.) yang hidup bersarang dalam tanah yang lembab serta rayap kayu kering (Cryptotermes sp.) yang biasa hidup pada struktur bangunan dan furnitur dari kayu. Semua jenis rayap memakan material yang mengandung selulosa seperti material dari kayu, bambu, kertas, dsb.
Rayap merupakan serangga sosial yang hidup berkoloni dan terbagi menjadi beberapa kasta. Ratu bertugas untuk bertelur, rayap tentara bertugas melindungi koloni sementara rayap pekerja bertugas mencari makanan dan membangun sarang. Kerusakan yang ditmbulkan oleh rayap pada kayu disebabkan oleh aktivitas rayap pekerja tersebut. Ketika musim kawin tiba, rayap jantan dan betina reproduktif (atau dikenal juga sebagai laron) akan terbang keluar dari sarang. Kemudian mereka akan menanggalkan sayap mereka lalu kawin untuk membentuk koloni baru.
Bagaimana anda mengetahui jika rumah anda sudah terserang rayap? Beberapa tandanya diantaranya yaitu :
1.adanya kawanan laron di dalam atau dari tanah di sekitar rumah anda;
2.cat yang menggelembung atau retakan pada bangunan atau furnitur;
3.kotoran rayap berupa butiran kecil kayu (tanda serangan rayap kayu kering, Cryptotermes sp.);
4.terowongan dari tanah pada dinding, palang kayu, atau pada furnitur;
5.sisa sayap yang ditinggalkan laron.
Jenis Penanganan Rayap
Secara umum terdapat dua metode utama dalam mengendalikan serangan rayap, yaitu dengan menggunakan umpan dan termisida cair untuk perlakuan tanah.Penggunaan umpan bertujuan untuk membunuh seluruh individu rayap -termasuk ratu- dalam koloni sedangkan penggunaan termisida cair bertujuan untuk membuat penghalang (barrier) kimiawi sehingga rayap tidak bisa menyerang bangunan. Rayap yang sudah dalam bangunan pun tidak bisa kembali lagi ke tanah untuk memperoleh kelembaban yang diperlukannya untuk hidup. Rayap yang melintas atau membuat terowongan menembus tanah yang sudah diberi termisida cair tersebut akan mati. Kelebihan penggunaan termisida cair yaitu efeknya bisa timbul lebih cepat dan lebih murah karena bisa bertahan hingga tahunan.
Rayap adalah serangga sosial anggota infraordo Isoptera, bagian dari ordo Blattodea[1][2] (kecoa) yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga “semut putih” (white ant) karena kemiripan perilakunya.
Kerusakan kayu akibat serangan rayap.
Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap. Namun, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga seringkali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau anai-anai.
Deskripsi
Rayap merupakan jenis serangga yang mudah untuk dijumpai. Selain itu, rayap juga kerap dianggap sebagai hama yang merusak benda yang berada di dalam rumah yang biasanya terbuat dari kayu. Oleh karena itu rayap kerap tidak disukai oleh sebagian orang.
Rayap Tinggal di Tempat Gelap
Rayap sangat menyukai tempat yang gelap dan lembab namun tetap memiliki suhu yang hangat, sehingga tidak heran lagi jika rayap kerap tinggal di dalam kayu atau mendekati permukaan tanah. Tinggalnya rayap di tempat gelap dikarenakan rayap tidak tahan dengan cahaya.
Rayap Hidup Berkoloni
Sama seperti lebah ternyata kehidupan rayap yang berkoloni memiliki kedudukan masing-masing dalam suatu kelompok. Pada sistem sosialisasinya ada raja dan ratu rayap yang memiliki tugas untuk berkembang biak atau dalam kata lain mereka bertugas untuk menetaskan calon-calon rayap lainnya. Pemimpin atau raja dan ratu rayap biasanya memiliki perbedaan yang mencolok dari yang lainnya, yaitu ukuran tubuh yang lebih besar. Pemimpin rayap akan selalu dilindungi dan dihormati oleh kelompok rayap tersebut. Selain raja dan ratu ada kelompok rayap tersebut juga terbagi menjadi bagian lainnya yakni kelompok prajurit dan kelompok pekerja.
Kelompok rayap prajurit memiliki ukuran yang tentunya lebih kecil dari pemimpinnya. Keunikan yang dimiliki kelompok rayap prajurit ini mereka memiliki capit atau sengatan pada bagian kepala yang digunakan sebagai senjata membela diri dan melawan musuh yang membahayakannya. Pada kelompok pekerja memiliki ciri ukuran tubuh lebih kecil dan berwarna putih. Kelompok rayap pekerja ini merupakan yang paling banyak dari lainnya. Mereka akan bertugas mencari makanan dan membentuk sarang pada kayu atau tanah.
Pembuatan Sarang yang Kompleks
Rayap pekerja akan membuat sarang dengan menggunakan kombinasi antara lain tanah atau lumpur, kunyahan kayu, air liur dan kotoran rayap sendiri. Ada beberapa bagian-bagian pada sarang tersebut antara lain tempat hidup rayap, penampungan air melalui kondensasi, ruang reproduksi atau untuk berkembang biak dan terkadang ada pula ruang penyimpanan makanan. Ruangan-ruangan pada sarang tersebut terhubung dengan dibuatnya labirin-labirin atau terowongan yang dapat memberikan udara ke dalam sarang dan membuat rayap dapat bergerak dengan lebih leluasa di dalam sarangnya. Oleh karena itu, biasanya sarang rayap sering kali bertumpuk-tumpuk dan meninggi bahkan sampai muncul ke permukaan-permukan tanah, bahkan ada pula yang akhirnya membentuk gundukan besar.
Bergotong Royong Mengumpulkan Makanan
Rayap akan bekerja sama mengumpulkan makanan setiap harinya, pastinya hal tersebut dilakukan oleh rayap pekerja. Makanan yang telah didapat biasanya akan dikumpulkan ke dalam suatu rongga atau ruangan khusus penyimpan makanan. Makanan-makanan ini nantinya akan dikonsumsi oleh semua anggota rayap. Rayap-rayap pekerja juga akan menimbun persediaan makanan mereka sebagai bekal apabila musim dingin tiba dan tidak memungkinkan mereka untuk mencari makanan karena terbatasnya sumber makanan akibat hujan. Jamur yang berada di lingkungan tempat tinggal rayap biasanya adalah sumber utama makanan mereka.
Manfaat Sarang Rayap
Meski rayap dianggap sebagai hama bagi manusia, ternyata rayap juga memiliki manfaat dalam kehidupan. Manfaat-manfaat tersebut dapat diperoleh dari sarang rayap. Beberapa ilmuan sudah menguji manfaat dari sarang rayap melalui beberapa penelitian. Pada penelitian di Amerika Serikat disebutkan bahwa tanaman yang memiliki sarang rayap disekitarnya akan memiliki kemampuan bertahan hidup lebih lama pada musim panas dan kemarau yang panjang. Selain itu, sarang rayap juga dapat menjadi tolok ukur kesuburan dari tanah dan banyaknya jumlah cadangan air pada daerah tanah yang kering.
Adanya sarang rayap dapat menjaga ketananan dan kesehatan ekosistem yang ada di sekitarnya. Sarang rayap yang dapat tumbuh sampai lima meter akan menjadi penunjuk arah bahwa ada cadangan air di lingkungan tersebut yang dibutuhkan mahluk hidup lainnya. Meski sering dianggap sebagai hama, ternyata di sisi lain rayap memiliki sarang yang begitu berguna bagi mahluk hidup lainnya, antara lain seperti menyuburkan tanah dan menjadi penunjuk arah adanya cadangan air yang dibutuhkan mahluk hidup. Karena seperti yang kita ketahui Tuhan akan menciptakan mahluk hidup dengan manfaatnya masing-masing, begitu juga rayap dengan manfaatnya bagi lingkungan sekitarnya.
Pertarungan dengan Koloni lain
Untuk rayap kayu lembab, Koloni mereka sangat rentan diserang oleh koloni semut merah atau hitam.Biasanya semut hitam yang ada di darat akan memanjat pohon dan merusak sarang mereka lalu mengambil salah satu rayap pekerja dan rayap prajurit akan mengambil perannya sebagai tim keamanan dan berusaha menyerang semut, kemudian terjadilah pertarungan antara semut pekerja yang dibantu semut prajurit dengan rayap prajurit dalam pertarungan ini biasanya prajurit koloni rayap kalah dan membatasi area terowongan bagian luarnya karena telah dikuasai oleh Koloni Semut.
Siklus hidup rayap
Siklus hidup rayap dimulai dari Telur lunak berwarna jingga transparan yang selanjutnya akan berkembang menjadi larva.
Larva kemudian akan tumbuh menjadi rayap muda yang disebut Nimfa (nymph). Ketika beranjak dewasa, rayap muda ini akan memilih peran mereka dalam koloni.
Menjadi rayap pekerja
Peran pertama adalah Rayap Pekerja, dengan jumlah terbanyak di koloni. Tugas mereka mencari dan menyimpan makanan, merawat induk dan larva, membangun & memperbaiki sarang. Rayap dari kasta inilah yang dapat merusak bangunan kayu karena memiliki kemampuan mencerna selulosa dalam kayu, dimana hasil pencernaan akan dimuntahkan dan dipersembahkan sebagai makanan induk, prajurit dan para larva. Jenis rayap paling merusak adalah rayap Formosa karena memiliki koloni sangat besar.
Menjadi rayap prajurit
Peran lainnya adalah menjadi Rayap Prajurit yang bertugas menjaga sarang dan keseluruhan koloni. Kasta prajurit memiliki spesialisasi anatomi dan perilaku untuk melawan serangan musuh utama mereka, semut. Rayap jenis ini memiliki rahang yang besar sehingga mereka tidak mampu makan sendiri. Mereka bergantung pada rayap pekerja untuk menyediakan mereka dengan makanan muntahan. Rayap prajurit dan rayap pekerja sama-sama tidak memiliki mata dan biasanya hidup maksimal dua tahun.
Menjadi Rayap Reproduksi (Alates),
Rayap-rayap ini adalah calon raja dan ratu koloni baru nantinya. Untuk menjadi laron, nimfa rayap harus melalui proses metamorfosis tidak sempurna. Bentuk tubuh mereka saat ini masih ramping dan hanya mereka yang punya sayap di kerajaan rayap. Sayap ini diperlukan untuk berpindah tempat untuk membangun koloni baru, dua pasang sayap dengan ukuran sama akan muncul dari punggung mereka. Karena hal inilah rayap diklasifikasikan dalam ordo Isoptera ( iso = sama dan pteron = sayap).
Rayap reproduksi ini sering kita sebut sebagai laron dan muncul sebelum hujan. Rayap reproduksi memiliki mata yang tidak dimiliki oleh rayap pekerja atau rayap prajurit. Bentuk tubuh mereka yang indah untuk golongan rayap (ramping dan bersayap) tidak akan bertahan lama. Sayap mereka sangat rapuh, dan akan segera rontok begitu mereka telah menemukan tempat untuk membangun koloni baru. Jika terpilih menjadi ratu, tubuh laron betina tidak akan ramping lagi dan akan mengalami obesitas, karena tujuan hidupnya hingga ajal adalah bertelur untuk koloni.
Setelah tiba di calon tempat tinggal baru, rayap reproduksi terpilih akan menjadi Ratu & Raja dalam koloni. Dimana dalam koloni hanya terdapat satu raja dan satu ratu. Ratu rayap merupakan serangga dengan umur terpanjang di dunia, ratu rayap dapat hidup 50 tahun pada kondisi ideal. Kebanyakan serangga hanya hidup dalaman hitungan bulan atau hari, bahkan lalat capung (mayfly) yang merupakan serangga dengan umur terpendek di dunia hanya hidup dalam hitungan jam.
Saat kemampuan bertelur ratu menurun, fungsinya dalam hal reproduksi akan dibantu rayap reproduksi untuk meringankan beban ratu. Rayap reproduksi yang dimaksud adalah rayap-rayap reproduksi (laron) yang sebelumnya gagal terpilih menjadi ratu dan raja koloni baru. Meskipun rayap reproduksi bertelur lebih sedikit dari ratu, jumlah mereka dalam koloni bisa mencapai ratusan. Kontribusi mereka untuk kapasitas bertelur koloni dapat menjadi luar biasa dan ketika ratu meninggal mereka dapat mengambil alih total tugas reproduksi.
Rayap sebagai pengurai
Dekomposer atau pengurai adalah organisme yang memakan organisme mati dan produk-produk limbah dari organisme lain. Pengurai membantu siklus nutrisi kembali ke ekosistem.
Dekomposer membuat tanah kaya dengan menambahkan senyawa organik dengan itu. Zat seperti karbon, air dan nitrogen dikembalikan ke ekosistem melalui tindakan pengurai. Yang termasuk contoh pengurai (dekomposer) adalah serangga, cacing tanah, bakteri, jamur, belatung, lactobacteria, kecoa, ragi, siput, lumut, dan actinomycetes
Rayap yang dalam bahasa Inggris disebut white ants (semut putih), pada umumnya dikenal sebagai serangga yang mengakibatkan kehancuran seperti pepatah “bak kayu dimakan rayap”. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar karena dalam ekosistem alam, rayap juga merupakan serangga yang menguntungkan bagi manusia yaitu sebagai serangga pengurai (dekomposer) yang menguraikan sisa-sisa tanaman/kayu. Rayap memakan bahan yang mengandung selulosa seperti kayu dan produk turunannya seperti kertas. Selulosa merupakan senyawa organik yang keberadaanya melimpah di alam namun tidak dapat dicerna oleh manusia maupun organisme tingkat tinggi lainnya sedangkan rayap dengan mudah dapat mencerna senyawa ini karena dalam usus rayap terdapat parasit Trichonympha yang mengeluarkan enzim selulase yang dapat memecah selulosa menjadi D-glukosa (gula alami).
Di Indonesia, yang merupakan daerah tropis memiliki hutan terluas didunia, serangga rayap berperan penting sebagai pengurai di hutan tropis tersebut, mereka bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu, serasah dan humus, spesies rayap termasuk golongan “daur ulang” sebab mereka bisa menguraikan zat-zat yang sudah mati menjadi sesuatu yang bmakhluk hidup perombak bahan mati yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan dalam sebuah ekosistem hutan.
Memang kelihatan begitu sederhana, kita bisa bayangkan apa jadi nya hutan tanpa rayap, maka hutan akan dipenuhi dengan tumpukan daun (serasah) dan akibatnya bisa saja membuat mati penguhuninya yaitu satwa besar lainya karena tidak bisa beraktivitas, ini lah salah satu peran serangga memberikan keuntungan pada satwaliarnya di hutan, bahkan pohon pohon dapat hidup karena daun dibawahnya telah terurai dengan baik.
Hanya dengan mengurai daun (serasah) dan memungkinkanenguntung satwa lain untuk hidup nyaman, mereka bertugas membersihkan sampah dedauan dan kayu tumbang di hutan, hasil dari daun dan kayu tersebut teresktraksi menjadi humus membuat tanah hutan tropis subur. Mereka merupakan konsumen primer dalam rantai makanan yang berperan dalam kelangsungan siklus hidup di hutan dan menghasilkan beberapa unsur penting seperti karbon dan nitrogen.
Ketika hutan terdegradasi hutan berubah fungsi maka binatang terkecil pun seperti spesies rayap menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dulu mereka makan serasah dan kayu pohon dan berganti pola makan, mereka akan memakan beton, kayu bangunan hingga perabotan rumah tangga bahkan rayap menyerang lahan pertanian dengan merusak tanah pertanian.
Rayap secara alami juga membantu membentuk proses siklus air tanah di hutan dengan membuat lorong atau rongga tanah, hingga jatuhnya air hujan masuk ke tanah, karena bantuan rayaplah air hujan di hutan bereaksi secara alami dan masuk ke dalam tanah, hingga air tanah dapat disitribusikan bagi bagi tanaman hutan dan adanya simpanan air tanah.